31 Mei 2021

 *King's Sword*

*Tanggal: 31 Mei 2021*
Hari: Senin

Bacaan Alkitab Setahun:
Mar 2
2 Taw 10-12


*ALLAH HOAX*
"_Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat balk. TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi._" Mazmur 14:1-2
Orang bebal adalah orang yang pikirannya tumpul, orang yang tak berpikir panjang dan tak mau belajar dan tak mau diajar. Pertanyaannya mengapa sannpai ada orang bebal yang bersikukuh dengan pemikirannya walaupun jelas-jelas salah? Mengapa ada orang yang begitu gampang percaya berita bohong? Contoh berita hoax tentang beras plastik dan telor palsu yang menggantikan beras dan telor konsumsi. Apakah mereka tidak tahu plastik dan bahan artificial lainnya harganya sangat lebih mahal daripada beras dan telor asli? Sepertinya kebodohan dan kekebalan bukan bersumber kepada kecerdasan (karena banyak orang bergelar sarjana juga percaya kepada berita hoax) tetapi kepada hati atau akal-budi. Jika hati diselimuti kebencian maka otak jadi bebal.
Ada dua hal yang saya soroti sebagai perbuatan orang bebal yaitu orang yang sengaja membuat hoax dan orang yang percaya kepada hoax. Allah adalah sumber kebenaran, jika seorang yang berkata percaya Allah namun suka menebar hoax patut dipertanyakan apakah ia mengenal Allah sumber kebenaran atau ia sedang mengabdi kepada allah palsu, allah hoax. Karena Allah sumber kebenaran adalah Allah yang Maha Benar, Maha Kasih, Maha Kuasa, Maha Agung yang semestinya tak perlu dibela apalagi dibela dengan berita hoax. Jika seseorang membela Allah yang benar dengan berita hoax, sebenarnya ia orang bebal, ia sedang membela allah hoax, sebenarnya di hati orang ini tidak ada Allah sumber kebenaran itu. "suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!" (2 Timotius 3:4-5)
Umat yang gemar membuat berita hoax, pada hakekatnya tidak percaya kepada kekuatan dan kekuasaan Allah walau mereka mengaku beriman dan beribadah. Mereka tidak menuruti Allah sumber kebenaran. Keseharian mereka berbuat jahat, dengan membuat berita hoax, mereka pikir membela Allah. Ya mereka membela allah, allah rekaan mereka sendiri , allah sumber kepalsuan, allah hoax.
Bagaimana dengan Anda yang gampang termakan berita hoax, berita palsu? Jika Anda seorang yang mengenal Allah, Anda akan lebih cerdas dan tercerahkan walau secara akademis Anda bukan termasuk orang yang pintar. Karena pengenalan akan Allah yang benar akan membuat Anda punya kepekaan spiritual, hati Anda akan diliputi ketenangan sehingga sanggup mendeteksi berita hoax yang bersumber dari kebencian, bersumber dari allah hoax. Dekatkan terus hati Anda kepada Allah, karena kebenaran dan kemurnian datang dari Allah sumber kebenaran yang akan menjagai hati Anda dari semua kepalsuan. Dari hati yang bebal. Anda setuju?(DD)
Question:
1. Menurut Anda Mengapa ada orang yang bebal?
2. Apakah dibenarkan membela kebenaran dengan berita hoax?
Values:
Warga Kerajaan mengerti bahwa sang Raja adalah sumber kebenaran yang tak perlu dibela, apalagi dengan berita hoax.
Kingdom Quote:
_Hati tumpul adalah hati yang kacau, sehingga tak merasa bersalah ketika membela yang dianggap benar dengan kebohongan._

30 Mei 2021

 

BERBAHASA ROH SEBAGAI IDENTITAS INSAN PENTAKOSTA

Jika kita berbicara tentang identitas insan Pentakosta, maka pengajaran yang paling sentral adalah baptisan Roh Kudus. Pemahaman Baptisan Roh Kuduslah yang menjadikan kegerakan Pentakosta di dunia berkembang pesat dan sekaligus yang menopang kegerakan ini sampai sekarang. Di sini kita akan membahas mengenai apa itu baptisan Roh Kudus, tanda awal baptisan Roh Kudus, serta manfaat berbahasa Roh.
Pengakuan iman GBI berbunyi:

“Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya; tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus.”

Baptisan Roh Kudus yang dimaksud adalah pengalaman dipenuhi oleh Roh Kudus setelah seseorang lahir baru atau menerima keselamatan seperti yang dialami oleh para murid-murid Yesus.
Yesus menyuruh murid-murid-Nya menunggu di Yerusalem untuk dipenuhi oleh Roh Kudus yang dijanjikan oleh Bapa. Maka para murid berdoa, memuji, dan menantikan datangnya janji Bapa itu. Tiba-tiba pada hari Pentakosta, janji Bapa digenapi,

“Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain.”
Kisah Para Rasul 2:4

Para murid sudah percaya kepada Yesus, sehingga baptisan Roh Kudus yang diberikan di sini berbeda dengan karya Roh Kudus yang masuk ke hati setiap orang ketika mereka mulai percaya kepada Yesus.

BAPTISAN ROH KUDUS KEPADA ORANG YANG SUDAH PERCAYA
Ada 2 kejadian lain di dalam kitab Kisah Para Rasul, di mana orang yang takut akan Tuhan dilawat oleh Roh Kudus.

  • Keluarga Kornelius.
    Kornelius tercatat adalah seseorang yang;

    “takut akan Allah dan senantiasa berdoa kepada Allah.”
    (Kisah Para Rasul 10:2)

    Allah mendengar doanya, dan dalam sebuah penglihatan Kornelius diminta untuk memanggil Petrus ke rumahnya. Ketika Petrus datang dan berkhotbah, tiba-tiba;

    “… turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.”
    (ayat 44)

    Bagaimana Petrus dan teman-teman Yahudinya tahu itu karunia Roh Kudus? Karena mereka melihat dan mendengar:

    “… orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.”
    (ayat 46)

  • Para murid di Efesus.
    Dalam perjalanannya, Paulus singgah ke Efesus dan bertemu dengan orang-orang percaya di kota itu. Paulus bertanya,

    “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?”
    Kisah Para Rasul 19:2

    Para murid tersebut menjawab, bahwa mereka belum pernah mendengar tentang Roh Kudus, dan mereka hanya dibaptis air. Maka Paulus segera menumpangkan tangan atas mereka dan;

    “… turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.”
    (ayat 6)

    Berbahasa Roh adalah tanda awal seseorang dibaptis Roh Kudus. Ini adalah pemberian dari Bapa kepada setiap orang percaya yang rindu, dan hari-hari ini betapa pentingnya kita banyak berdoa dan berbahasa Roh—khususnya di tengah situasi pandemi yang masih ada saat ini.

MANFAAT BERBAHASA ROH
Mengapa penting untuk orang percaya mengalami Baptisan Roh Kudus? Ada 2 manfaat utama yang dapat dirasakan, yaitu:

  1. Membuat Hidup Kita Semakin Intim dengan Bapa dan Menjadi Kuat di dalam Dia.
    Bahasa Roh adalah pemberian dari Bapa agar kita bisa lebih intim di dalam persekutuan dengan-Nya.
    1 Korintus 14:2 menjelaskan bahwa orang yang berbahasa roh, mereka berbicara langsung kepada Bapa— roh yang ada dalam diri kita mengucapkan hal-hal yang rahasia kepada Bapa. Apa sih hal yang rahasia itu?
    Di dalam Roma 8:26, Paulus berkata bahwa Roh membantu di dalam kelemahan kita berdoa. Ketika kita berdoa dengan akal budi, mungkin ada hal-hal yang tidak terucap atau keluhan-keluhan yang tidak tersampaikan. Nah, berbahasa roh mengeluarkan keluhan-keluhan terdalam kepada Bapa secara langsung. Bukankah ini sebuah persekutuan yang indah?
    Berbahasa Roh juga penting di dalam membangun kekuatan rohani kita. Di dalam 1 Korintus 14:4 dikatakan,

    “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri.”

    Kata 'membangun' di sini memiliki gambaran seperti orang yang sedang membangun rumah. Mulai dari temboknya, strukturnya, semua dibangun sampai kokoh.
    Berbahasa roh itu seperti membangun kekuatan rohani dari dalam, membangun iman kita. Kalau iman kita kuat, rohani kita kokoh dari dalam, maka serangan dan tekanan apapun dari luar akan sanggup kita hadapi. Paulus mengalami banyak tekanan dan penderitaan di dalam melayani Tuhan. Dia pernah,

    “Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.”
    2 Korintus 11:24-25

    Bagaimana dia bisa kuat menghadapi itu semua? Saya yakin kehidupannya yang intim dengan Roh Kudus memberikan kekuatan dari dalam untuk terus melayani.

  2. Memberikan Kuasa serta Keberanian untuk Menginjil dan Menyelesaikan Amanat Agung.
    Dalam Kitab Kisah Para Rasul, ada pola yang berulang-ulang terlihat. Orang yang dipenuhi Roh Kudus diberi keberanian untuk menginjil.
    Dalam Kisah Para Rasul 4:8, tertulis Petrus dalam kepenuhan Roh Kudus bersaksi dengan berani mengenai Yesus. Apa respon orang Saduki? Ayat 13 mencatat:

    “… sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes.”

    Sesudah insiden di sidang itu, para murid berkumpul untuk berdoa dan Kisah Para Rasul 4:31 mencatat,

    “mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”

    Wow! Para murid yang dipenuhi Roh Kudus bukan saja diberi kuasa untuk melakukan tanda dan mujizat, tetapi diberi keberanian untuk memberitakan Firman Allah. Keberanian dari Roh Kuduslah yang diperlukan untuk kita menyelesaikan Amanat Agung di era Pentakosta Ketiga ini.

PERINGATAN UNTUK TIDAK MERENDAHKAN ROH KUDUS
Di dalam Matius 12:32 Yesus memberikan peringatan keras kepada mereka yang menghujat Roh Kudus. Kata 'menghujat' di sini memiliki arti sempit dan arti luas.

  • Secara sempit kata 'menghujat' di sini bisa diartikan “melecehkan dan merendahkan pribadi Roh Kudus”.
    Orang-orang yang mungkin tidak percaya kepada kuasa Roh Kudus, sehingga di dalam hidupnya kerap merendahkan dengan kata-kata dan perbuatan. Ini juga bisa disebut mendukakan hati Roh Kudus. (Efesus 4:30)
  • Arti luas dari 'menghujat' adalah orang-orang yang terus menerus menolak karya Roh Kudus dalam hidupnya.
    Dia mungkin melihat tanda dan mujizat dilakukan, pemberitaan Injil diberikan, tetapi hatinya terus menerus menolak suara Roh Kudus yang lembut. Sampai pada akhir hidupnya, dia menolak keselamatan, dan tidak dapat diampuni lagi.

Jangan sampai kita mendukakan Roh Kudus, apa lagi menghujat-Nya.
Bagaimana caranya agar kita bisa dibaptis Roh Kudus dan mendapatkan karunia berbahasa roh? Caranya adalah dengan meminta kepada Bapa yang baik. Yesus berkata,

“Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Lukas 11:13

Sambil menantikan baptisan Roh Kudus, jangan pasif, tetapi teruslah berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dengan akal budi kita. Bapa pasti akan memberikan karunia Roh Kudus pada waktunya. Haleluya. (DAP)

 *King's Sword*

*Tanggal: 30 Mei 2021*
Hari: Minggu

Bacaan Alkitab Setahun:
Mar 1:21-45
2 Taw 7-9

*HARMONISASI NADA-NADA KEHIDUPAN*
_Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang
hebat
! Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!_ Mazmur 150:1-6
Dalam dunia seni musik, nada dikenal sebagai bunyi yang mengeluarkan tinggi dan rendah suara yang indah serta merdu didengar, yang dapat disatukan atau diharmonisasikan dalam kumpulan variasi akord. Variasi akord itu sendiri ada yang terdiri dari akord mayor dan minor, ada akord dengan nada tambahan yang agak unik seperti augmented atau diminished, bahkan ada akord progresif seperti mayorll, min7, dan lain sebagainya.
Nada-nada yang terkumpul dalam akord tersebut kemudian ditempatkan dalam posisi atau urutan yang sedemikian rupa harmonisnya sehingga ketika dibunyikan dapat menjadi suatu untaian lagu yang indah. Nada-nada tersebut dihasilkan dari berbagai sumber suara, yaitu suara vokal manusia dan alat musik, seperti yang dimaksudkan pemazmur dalam Mazmur 150. Mulai dari sangkakala, gambus, kecapi, seruling hingga ceracap, semuanya dimainkan secara harmonis untuk menghasilkan suatu lagu. Jadi meskipun masing-masing alat musik itu menghasilkan karakter suara yang berbeda, tapi mereka semua memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menghasilkan harmonisasi dalam sebuah lagu yang sama.
Perjalanan hidup kita pun sebenarnya sama seperti suatu rangkaian untaian nada, yang terdiri dari nada yang tinggi dan nada yang rendah, yang dapat ditata sedemikian rupa secara harmonis. Kadang ada hal-hal yang menyenangkan, tapi ada juga hal-hal yang tidak menyenangkan, yang terjadi dalam hidup kita. Naik turunnya nada-nada kehidupan itu jika ditata secara harmonis justru akan menjadi sebuah lagu yang lebih indah, dibandingkan jika hanya terdiri dari satu nada monoton yang kita sukai saja.
Demikianlah perjalanan hidup kita, kadang Tuhan mengijinkan kita untuk melewati titik-titik terendah dalam kehidupan seperti seakan-akan sedang melewati lembah baka (Mazmur 84:7), yakni tantangan badai kehidupan. Secara jasmani dan pikiran pasti rasanya tidak menyenangkan, tetapi Tuhan menjadikannya sebagai suatu rangkaian untaian nada yang harmonis. la sedang memperlebar kapasitas kita ketika kita sedang berdoa, berpuasa, membaca dan merenungkan Alkitab serta melakukan firman-Nya. Apapun yang sekarang Anda alami atau lalui, percayalah bahwa pahit dan manisnya kehidupan ini adalah nada-nada yang Tuhan kumpulkan menjadi suatu akord yang harmonis yang mengalun menjadi suatu lagu yang merdu dan indah dalam hidup kita. Sebab lalah sang maestro, pencipta lagu kehidupan kita, dan kitalah instrumen musik di tangan-Nya. Tuhan memberkati, Amin! (YMH)
Question:
1. Mengapa perjalanan hidup kita pun dapat diumpamakan seperti suatu rangkaian untaian nada?
2. Mengapa Tuhan mengijinkan kita melewati titik-titik terendah dalam kehidupan?
Values:
Perjalanan hidup kita bagaikan rangkaian untaian nada, terdiri dari nada tinggi dan rendah, yang dapat ditata sedemikian rupa secara harmonis menghasilkan sebuah lagu yang merdu dan indah.
Kingdom Quote:
_Naik turunnya nada-nada kehidupan itu jika ditata secara harmonis justru akan menjadi sebuah lagu yang lebih indah._

29 Mei 2021

 *King's Sword*

* Tanggal: 29 Mei 2021*
Hari: Sabtu

Bacaan Alkitab Setahun:
Mar 1:1-20
2 Taw 7-9

*PRIBADINYA ATAU MUJIZATNYA*
"_ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak_." Ulangan 8:2
Setiap orang pasti memiliki masalah, baik yang bekerja, yang tidak bekerja, yang menikah atau pun belum menikah. Apapun jabatannya, siapapun orangnya, masalah itu pasti datang. Kalau tidak punya masalah, berarti bukan manusia atau is pasti sudah mati. Tapi ingatlah bahwa setiap masalah memiliki satu tujuan. Contohnya bangsa Israel yang terus berputar-putar selama empat puluh tahun dengan satu tujuan, yaitu untuk merendahkan hati. Coba kita renungkan, mana yang lebih mudah untuk Tuhan lakukan, membuat mujizat atau mengubah sifat manusia? Empat ratus tiga puluh tahun lamanya bangsa Israel terkurung dalam perbudakan Mesir (Keluaran 12:40-41), hingga rasanya mustahil sekali bagi mereka bisa bebas dari sana. Kadang kita juga berpikir demikian, mustahil saya bisa lepas dari perbudakan hutang, mustahil saya bisa lepas dari dosa-dosa pornografi dan sebagainya. Percayalah kepada Tuhan, sebesar apapun masalah kita, serumit apapun masalah kita, tak ada yang mustahil bagi Tuhan!
Sepuluh tulah diturunkan Tuhan dalam sepuluh hari, ditambah dengan mujizat laut terbelah. Mujizat demi mujizat didatangkan Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel. Bayangkan saja, masalah selama empat ratus tiga puluh tahun dapat diselesaikan-Nya hanya dalam waktu dua minggu! Tentu masalah kita kecil sekali di mata Tuhan bukan?
Berbeda lagi dengan sikap hati kita. Bagi Tuhan, jauh lebih mudah membuat mujizat daripada mengubah sikap hati kita. Butuh dua minggu untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan, namun untuk mengubah sikap hati mereka dibutuhkan waktu empat puluh tahun lamanya. Lalu, mana yang lebih penting bagi Tuhan, membuat mujizat atau mengubah sikap hati manusia? Mana juga yang lebih penting bagi manusia? Mujizat atau mengubah sikap hati?Tentu berbeda sekali perspektif manusia dan Tuhan. Jadi tidak heran kalau banyak orang datang pada Tuhan hanya untuk mengejar mujizat-Nya saja.
Tuhan tidak punya masalah dengan masalah kita, namun Tuhan punya masalah dengan hati kita. Apa permasalahan yang sedang Anda alami hari-hari ini? Ingat, bahwa Tuhan tidak punya masalah dengan masalah kita. Tuhan hanya punya masalah dengan hati kita. Tuhan ingin berurusan dengan hati kita lebih dari permasalahan yang ada. Jadi jangan bawa masalahmu pada Tuhan. la ingin berurusan dengan hati kita, lebih dari masalah-masalah itu. Anda mengerti? (AU)
Question:
1. Apakah yang mendasari Anda datang kepada Tuhan, pribadi-Nya atau mujizat-Nya?
2. Apa yang dimaksud dengan "Tuhan tidak punya masalah dengan masalah kita, namun Tuhan punya masalah dengan hati kita?"
Values:
Butuh dua minggu untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan, namun untuk mengubah sikap hati mereka dibutuhkan waktu empat puluh tahun lamanya.
Kingdom Quote:
_Mintalah Tuhan untuk mengubah hati Anda, dan Anda akan melihat masalah Anda sangat kecil._

28 Mei 2021

 *King's Sword*

* Tanggal: 28 Mei 2021*
Hari: Jumat

Bacaan Alkitab Setahun:
2 Kor 13
2 Taw 1-3


*PERSUNGUTAN YANG MENCELAKAKAN*
"_Bangsa itu menjadi jahat dengan mulai mengeluh di hadapan TUHAN. Ketika TUHAN mendengar itu, kemarahan-Nya pun berkobar, dan api TUHAN menyala di antara mereka dan membakar tepi perkemahan_" Bilangan 11:1 - AYT
Mengeluh seperti apakah yang membuat bangsa Israel disebut jahat lalu Tuhan marah dan api Tuhan menyala serta membakar perkemahan mereka? Bukankah kita berkilah bahwa mengeluh itu adalah bagian dari kehidupan manusia yang tak dapat kita hindari? Saat cuaca panas tanpa sadar kita mengeluh dan menggerutu mengapa hujan tidak turun. Namun ketika hujan turun begitu derasnya kita mengeluh kenapa hujannya terlalu lebat sehingga banjir di mana-mana. Apakah keluhan ini dapat membuat Allah marah kepada kita?
Saya yakin bahwa keluhan bangsa Israel adalah keluhan yang menyebalkan dan mendukakan hati Tuhan. Sebab Tuhan berencana membawa bangsa ini ke suatu tanah yang indah dan tempat yang menyenangkan. Namun Tuhan membawa mereka melalui perjalanan yang tidak mudah. Dan sepertinya bangsa Israel menyesal mengapa mereka harus keluar dari Mesir meskipun sebagai budak namun mereka merasa tidak pernah berkekurangan dan tidak pernah mengalami kesulitan hidup. Namun di padang gurun mereka merasakan beratnya masalah yang mereka hadapi dan di sinilah mereka mengeluh dan menyesali perjalanan yang mereka sedang hadapi.
Allah sebenarnya begitu mengasihi bangsa Israel yang baru keluar dari Mesir yang secara rohani masih menjadi bayi dan dalam tahap awal mengenal kehidupan yang sebenarnya. Justru Allah yang mengasihi mereka yang lemah ini juga adalah Allah yang mau agar mereka bertumbuh melalui ujian-ujian. Tetapi Allah tahu saat yang tepat untuk memberikan ujian-ujian tersebut. Dia tahu takaran iman anak-anak-Nya. Allah tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Ada kalanya Tuhan membawa kita masuk ke dalam ujian yang relatif lebih "sederhana/mudah" sebelum masuk ke dalam ujian yang lebih "besar/sulit". Baik itu ujian yang mudah atau sulit, Allah mau kita belajar bergantung dan beriman kepada Dia, karena kita begitu lemah dan mudah meninggalkan Dia. Namun respons bangsa Israel adalah persungutan dan omelan di setiap perjalanan.
Yuk kita belajar untuk tidak mengeluh. Ubahlah setiap keluhan menjadi ucapan syukur yang tentunya memang tidak mudah karena itu kita perlu pertolongan Roh Kudus untuk memampukan kita bersyukur setiap saat dalam keadaan yang tidak menyenangkan. Amin (DH)
Question:
1. Mengapa persungutan dibenci Tuhan?
2. Sudahkah Anda bersyukur untuk berkat Tuhan hari ini?
Values:
Belajarlah untuk tidak mengeluh, ubahlah setiap keluhan menjadi ucapan syukur, dan rasakan kehadiran-Nya setiap waktu.
Kingdom Quote:
_Kesulitan dan persoalan kehidupan adalah latihan buat kita supaya kita lebih tangguh dan jago dalam menghadapi berbagai keadaan._

*King’s Sword* Tanggal: 17 November 2021 Hari: Rabu Bacaan Alkitab Setahun: Yoh 11:33-57 Yeh 5-7 Via Audio: https://youtu.be/5a-s8Mzbs80 h...