12 November 2021

 *King’s Sword*

Tanggal: 12 November 2021
Hari: Jumat

Bacaan Alkitab Setahun:

Yoh 9:1-23
Yer 51-52

*INGIN BERBUAT BANYAK TAPI ENGGAN MATI*

_“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah”� (Yohanes 12:24)._
Bagi petani, mencari benih unggul dan menanamnya adalah cara yang paling lazim dilakukan untuk melipatgandakan hasil buah padi ataupun gandum.
Yesus memakai perumpamaan menanam gandum untuk mengajarkan prinsip pelipatgandaan kehidupan secara rohani. Dimulai dari dirinya yang ibarat benih gandum yang harus mati disalibkan dengan sukarela untuk bisa menghasilkan kualitas hidup surgawi di muka bumi. Ingat Yesus adalah benih unggul, benih kualitas surgawi.
Regenarasi dan pelipatgandaan memerlukan benih yang mati, tanpa kematian mungkin saja terjadi duplikasi, tetapi duplikasi palsu yaitu sekedar peniruan atau fotokopi yang hanya nampak sama pada sikap di luar. Ini hanya peniruan bukan regenerasi.
Seorang pemimpin rohani yang mengharapkan hasil 'buah yang banyak' atau regenerasi , harus siap 'mati' seperti biji gandum. Mati, yang artinya siap berkorban, yaitu rela menerima ketidaksempurnaan, rela meluangkan waktu dan mengajar. Rela untuk tidak populer, rela bekerja tanpa pamrih, rela untuk menjadi tak terkenal demi memberi kesempatan pada generasi yang baru.
Intinya adalah seorang pemimpin harus rela mengorbankan kepentingan diri sendiri demi orang yang dipimpin. Ia haruslah seorang yang 'sudah selesai' dengan dirinya sendiri. Agenda hidupnya hanya untuk orang lain. Dengan demikian ia akan secara alami rela dan ikhlas untuk mempersiapkan generasi baru sebagai penggantinya.
Dia akan dengan rela “lengser keprabon, madeg pandito” yang artinya tidak lagi memegang kekuasaan dan hanya jadi penasihat.
Sudah selesai dengan diri sendiri atau mati terhadap kepentingan diri sendiri (seperti benih gandum yang jatuh dan di tanam ke dalam tanah) sebenarnya sikap wajar yang diharuskan kepada semua orang yang percaya Kristus. Bukan hanya pemimpin Kristen formal. Sehingga seorang Kristen yang sudah mati bagi kepentingan diri sendiri, sebenarnya sudah menjadi seorang bapa rohani bagi orang-orang yang dilayaninya. Sebaliknya sekalipun seorang pemimpin di gereja atau seorang pendeta, jika ia belum selesai dengan dirinya sendiri, alias belum mati terhadap kepentingan diri sendiri, ia bukan seorang bapa rohani bagi siapapun.
Jadi jangan pernah berharap berbuah banyak jika kita tidak rela dan tidak siap untuk jadi benih yang mati. (DD)
Questions:
1. Apakah arti hikmat? Mengapa hikmat lebih bernilai dibanding emas dan permata?
2. Bagaimana seseorang dapat mempunyai hikmat?
Values:
Setiap warga kerajaan akan diproses di dalam hidupnya supaya mereka mengalami pemurnian dan menemukan hikmat Tuhan.
Kingdom Quote:
_Proses akan menghasilkan perubahan cara berpikir, lalu akan menghasilkan pengalaman baru, lalu menghasilkan pengetahuan baru atau hikmat yang baru._

Tidak ada komentar:

*King’s Sword* Tanggal: 17 November 2021 Hari: Rabu Bacaan Alkitab Setahun: Yoh 11:33-57 Yeh 5-7 Via Audio: https://youtu.be/5a-s8Mzbs80 h...