29 Oktober 2021

 *King’s Sword*

Tanggal: 29 Oktober 2021
Hari: Jumat

Bacaan Alkitab Setahun:
Yoh 2
Yer 18-19

*LGBT*

_“Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu. Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut” Amsal 1:8-10_
LGBT (_Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender_) adalah kelompok masyarakat yang semakin eksis dan terang-terangan menyatakan diri mereka di tengah masyarakat. Mungkin karena saat ini banyak negara memberikan kesamaan hak asasi kepada mereka. Bahkan pernikahan yang sejenis dapat disahkan secara hukum dan berakibat gereja yang tidak setuju pun dipaksa untuk menikahkan. Sebab kalau tidak, gereja akan mendapat sangsi hukum.
Kelompok ini bukan hanya berani terang-terangan tetapi juga secara agresif menularkan penyimpangan gaya hidupnya kepada banyak anak muda yang masih labil. Perdebatan terjadi.
Pendapat para ahli pada umumnya, bahwa mereka adalah orang yang mengalami "kelainan jiwa," dan perlu disembuhkan dan direhabilitasi. Namun para penganut LGBT sendiri banyak yang berpendapat bahwa mereka telah terlahir dengan penyimpangan. Artinya menurut mereka penyimpangan itu terjadi karena kehendak Tuhan atau karena kelahiran. Ini bukan kesalahan mereka. Benarkah demikian?
Manusia terdiri dari roh, jiwa, dan tubuh. Roh tidak berjenis kelamin. Tubuh pasti berjenis kelamin walau sebagian kecil mengalami pertumbuhan genital yang tidak sempurna. Lalu bagaimana dengan jiwa? Di sinilah persoalannya. Jiwa seseorang pada masa anak-anak tidak menyadari apakah mereka laki-laki atau perempuan. Juga saat remaja atau saat akil balik dan ketika hormon seksual mulai terproduksi, mereka bisa mengalami orientasi seksual yang salah ketika pergaulan mereka salah.
Beberapa orang menjadi gay karena mereka menjadi korban saat usia remaja atau anak-anak. Tentu saja penyebabnya tidak tunggal. Pola asuh yang salah saat anak-anak, seperti mengharapkan anak laki-laki yang lahir perempuan, lalu tanpa sadar mengasuh anaknya seperti anak perempuan. Hal yang paling penting adalah peran kedua orang tua, jika seorang ayah tidak berperan sebagai pemimpin atau kepala keluarga yang baik, hal ini bisa menjadi pemicu terjadinya sifat LGBT pada anaknya. Karena tidak adanya figur seorang ayah yang baik. Demikian juga peran ibu jika tidak berperan sebagai ibu yang baik.
Intinya keluarga adalah tempat dimana jiwa seorang anak sejak balita yang kosong sampai dengan remaja yang masih labil dibentuk. Jadi adalah terlebih baik mencegah daripada mengobati. Berarti sejak usia balita kita sebagai orang tua wajib mengisi jiwa anak kita dengan didikan yang teladan yang baik. Sehingga jiwa mereka terbentuk secara sehat. Karena kesehatan yang baik sebenarnya bukanlah hanya kesehatan tubuh, tetapi juga kesehatan secara jiwa dan pikiran (_mind_). Dengan demikian keluarga kita terhindar dari "virus" LGBT. Anda mengerti?(DD)
Questions:
1. Menurut anda apa penyebab terjadinya LGBT?
2.Lalu apakah LGBT bukanlah penyimpangan? Jelaskan!
Values:
Sebagai warga Kerajaan, Tuhan ingin ortu berperan mengayomi anak-anaknya sehingga menyehatkan kejiwaan anak-anaknya.
Kingdom Quote:
_Absennya peran ortu sebagai ayah atau ibu, adalah salah satu penyebab penyimpangan orientasi sexual._

Tidak ada komentar:

*King’s Sword* Tanggal: 17 November 2021 Hari: Rabu Bacaan Alkitab Setahun: Yoh 11:33-57 Yeh 5-7 Via Audio: https://youtu.be/5a-s8Mzbs80 h...